Sabtu, 18 Mei 2013

February Project

Last February I got a little project for myself [just to keep me sane enough]. It is about putting some seconds of my daily life into a video. I was inspired by a video on youtube when I had a random browsing. I cannot trace back which account it was. But, anyway thanks for him/her, I had a really exciting time to capture my best moment everyday in my life during the cold, cloudy and snowy February. And... un-proudly present my February daily life video... [drum rolls]

xoxo,
-st-

Minggu, 17 Februari 2013

does texting hurt your grammar?

cannot pin (in pinterest) the whole length of this infographic, so i put it in this blog instead.
my answer would be: yes! since:
1. english is not my first language
2. i prefer to learn english from any sources, like: movies, songs, and internet; than textbook. those non-textbook sources give me bad grammar (i guess).
how bout you?


 Does Texting Hurt Your Grammar?

source: http://www.onlinecollege.org/2013/02/12/does-texting-hurt-your-grammar/

Selasa, 29 Januari 2013

floating like a plankton


have you ever had a feeling
like you are floating around the ocean
all you can see only waves and the horizon
and you are too tired to swim
all you want is to close your eyes,
just floating around following the waves
and hope that somehow
when you open your eyes
you find yourself in an inhabitant island
to start a new adventure

enjoying this loneliness
as floating on swaying waves
maybe i need someone to save me
slap me on the face
to open my eyes
to swim across this ocean again


Minggu, 06 Januari 2013

in moment like this

tiga dasa warsa yg lalu
di jam-jam ini
Gusti telah memberikan dunia baru
bagi seorang bayi mungil
untuk merasakan indahnya dunia

dalam perjalanan sang bayi,
Dia gandeng tangannya
mengajarnya berjalan di jalanNya,
mendukungnya...
saat melewati jalan yang curam,
menyinarinya dengan kasih
di tapak yang kelam.

Hingga kini sang bayi mampu tersenyum
saat dia melihat menengok ke belakang
melihat warna-warni masa lalu,
saat menoleh ke samping
merasakan hangatnya cinta dan persahabatan,
saat menatap ke depan
membayangkan segala cita dan asanya.

Kini dalam lirih, sang bayi hanya bisa berbisik,
'Matur nuwun Gusti, sampun paring kawula berkat'

Happy birthday, me!


Sabtu, 01 September 2012

there's something under the scandinavian sky


Awan musim gugur bak tekstur daging ikan [kata Asako], melayang rendah di langit nan biru
Jadi ceritanya saya ikutan tur konser klub paduan suara dan orkestra tempat saya menimba ilmu [cih, bahasanya!]. Rombongan 83 orang dari beberapa kewarganegaraan berangkat menggunakan 1 bus. Saya ulangi SATU BUS saja. Bersama dengan bule-bule belia saya turut ngamen di Kopenhagen, Stockholm dan Uppsala. Cerita konser, ya bisa dikatakan sukses.

WSKOV dengan Simponi nr 1 Tchaikovsky di Universitethuset Uppsala

Selama seminggu saya hanya makan roti asem. Ya, rotinya bener-bener asem. Karena terbuat dari biji-bijan utuh yang difermentasi secara natural [halah]. Saya juga ga mudeng ini roti apaan, pokoknya asal makan aja. Lhah, adanya cuma itu. Jadi saya mengkombinasikan dengan bermacam jam: berries, peanut, hazelnut-choco; butter, mentimun, tomat dan tentu saja: KAAS, keju. Apa lagi?!
Sampai sekarang ramuan paling dahsyat saya adalah: roti asem+peanut butter+keju+timun/tomat

Seminggu hidup bersama para naturalis, kira-kira begitulah kesan tur saya kali ini.
Naturalis, sebut saja begitu ya, karena saya kurang paham apa kata yang tepat. Jadi lebih dari 50% anak-anak orkestra dan padus di klub ini naturalis: vegie - vegan dan hanya beli makanan yang fair trade dan organik; kalo di sini katanya fair trade, biologische en ecologische... che-che-che...aih!
Dan saya 'beruntung' untuk tinggal bersama 2 naturalis sejati dari Jerman dan Jepang dan 1 droevendaalers. Jadi Droevendaalers itu berasal dari kata Droevendaal, salah satu nama jalan di kota tempat saya tinggal, di mana kebanyakan penghuni sangat menyanyangi bumi yang sekarat ini. Jadi mereka kebanyakan vegetaris, bercocok tanam sendiri, dll. Ketiga teman ini adalah kawan se-suara rendah, alias alto.
Kabin 12: Kabin Internasional Alto= 4 Alto dari 4 negara

Temen dari Jerman, Daniella, punya penampilan imut vintage. Dia selalu mengenakan rok dan stoking (selalu stoking hitam) dengan rambut dikuncir Dutch Braid. Pipi gembilnya menambah kesan ceria yang terpancar dari suara dan wajahnya. Dia punya kebun organik sendiri di rumah untuk mendukung diet vegan-nya. Tapi dia mengaku, "I eat 2 eggs every Easter Day." Dia mahasiswa pertukaran dari Berlin yang juga alumni kursus meditasi India aliran... eng... lupa!

Temen asli Belanda, Marjon, wajahnya kaya bintang film: cantik, aristokratik. Menilik nama keluarganya (H*****k), saya curiga dia punya keturunan bangsawan. Penampilannya sekilas tomboy: rambut cepak, jaket kulit, sepatu ankle boot; tapi kalo dilihat lebih detail dia lumayan feminim, karena selalu pake cardigan dengan kerut di bahu, atau shirt dengan drappery di dada. Marjon termasuk dalam 'aliran' Droevendaalers, dan mengaku,"It's been my third week without meat." Dia cenderung diam, kalo ngomong to the point banget but in nice way. Dia manajer klub untuk musim selanjutnya. Cocok deh!

Temen dari Jepang, Asako, sudah lama saya kenal. Dia teman di Chaplaincy, di Taize dan sesama anak Plant Science. Asako ini suka dengan gaya hidup sehat; dia vegetarian, tapi mengaku kadang makan ikan, tapi hanya ikan fresh di Jepang. Asako rambutnya pendek sebahu, tapi selalu dijalin rapi juga, karena menurut dia terlalu panjang dan tanpa hair dryer dia tidak bisa mengatur 'Rambut Asia'nya. Asako ini paling rajin: bangun pagi, selalu cuci piring, selalu bersih-bersih. Yang bikin kaget, ternyta dia penggemar Blur juga. Di malam setelah konser di Stockholm kami menyanyikan lagu-lagu Blur bareng di kabin kami yang mungil. Hahaha....

Asako, Esti, Daniella dan Marjon; menikmati dinginnya pantai Stockholm
Ketiga teman saya tadi merupakan teman seperjalanan menjelajah kota-kota Kopenhagen, Stockholm dan Uppsala. Asako dan Marjon adalah pejalan kaki tangguh. Saya dan Daniella sering tertinggal di belakang dan selalu bertanya-tanya bagaimana mereka berdua bisa berjalan lebih cepat? Karena irama kaki kami sama, langkah juga tak jauh beda. Tapi kenapa kami berdua selalu tertinggal. Mungkin karena kami suka potret-potret? Yah, alasan...
Baru sekali ini saya jalan-jalan tanpa bisa membeli souvenir alias oleh-oleh. Jangankan memilih souvenir, saat mendapat kartu pos saja tidak berkesempatan untuk mengeposkannya. Sampai-sampai saya mengirimkan kartu pos Kopenhagen [untuk teman] di Stockholm.
Teman-teman ini lebih suka jalan-jalan, menikmati alam dan mentok-mentok ngopi. Oh, tapi entah kenapa saya suka tuh. Dan membuat saya sadar, sekarang saya harus memulai hari dengan kopi. Waks! BAHAYA!

Ada satu lagi momen tak terlupakan: menjajal restoran Vegan. Menunya: alamak, ENAK! Kurang tahu apa saja yang saya makan, karena terlalu banyak biji-bijian, buah-buah kering dan sayur-mayur yang tidak saya kenal. Tapi saya kenyang juga tuh. Pengen nanti sekali-kali mencoba masak sendiri. Siapa tahu bisa buka restoran vegetarian dengan menu utama: TEMPE, apalagi?! Hehehe


Menu vegan saya, silakan menebak bahan-bahannya :)

Akhir kata, di bawah langit skandinavia yang terasa begitu dekat, bersama dengan teman-teman yang naturalis saya menemukan kedekatan dengan alam yang sudah lama saya rindukan. 
Salam, estehmanisaromastrawberry :)


Menjelajahi Gamla Uppsala, kota tua Uppsala, dan menemukan tempat meditasi ini. Daniella insisted to visit this site, so there we were.

for Asako-san and Daniella who had finished their study in WUR and went back to their home countries yesterday: "Love's the greatest thing that we have", right?! Miss you already, girls.

Minggu, 12 Agustus 2012

DETERMINATION


determination

noun
[mass noun]
  • 1the quality of being determined; firmness of purpose:those who succeed because of sheer grit and determination
  • 2the process of establishing something exactly by calculation or research:determination of molecular structures
  • Law the settlement of a dispute by the authoritative decision of a judge or arbitrator:expert determination
  • [count noun] Law a judicial decision or sentence.
  • 3the controlling or deciding of the nature or outcome of something:genetic sex determination
  • 4 Law the cessation of an estate or interest.
  • 5 archaic a tendency to move in a fixed direction

    the one that what i want to explore about now is determination referring to the first definition. 
    nowadays, this word seems like a ghost. i kinda lost this word from my spirit, but it keeps sounding in my head. i remember those time when i lost it some years ago. i kept looking to the sky, and always whispered 'sky is the limit. put some efforts on your life'. i try this also, but my determination had been gone away being swapped by Holland's cold wind. no, it's not its fault. may be it's mine; i don't stay strong enough to hold myself against the wind. 
    gotta stay focus on my goals. but my focus now kinda blurry too. 
    no matter what, i wanna stay strong and stronger.
    determination, i'd like to seek you everywhere i go. 
    sky is the limit.
    *kissing my index finger and pointing it high to the sky*



Jumat, 03 Februari 2012

Di Bawah Merah Putih

by: Frans Toegimin*


di sini jalan hotmix mulus, tanpa lubang, banyak rambu-tambu

banyak jembatan, banyak pengaman tanpa sungai

di sana jalan berlumpur, tergenang air, banyak kubangan bercampur batu

... jembatan ambruk pejabat diam tanpa beraksi



di sini gedung mulus, bertingkat banyak bak di negeri mimpi

di sana gubuk reot dinding bolong dari kayu berduri

di sini bertebaran toko serba ada tempat membuang duit orang kaya

di sana warung kelontong hanya buka tiap hari selasa



di sini orang kaya membuang makanan dari sisa pesta tadi malam

di sana rakyat melarat mengais rejeki bercocok tanam

di sini wakil rakyat banyak tidur banyak rejeki

di sana banyak rakyat kerja giat kurang gizi



di sini mobil mewah untuk mengantar anak sekolah

minim penumpang, sopir pribadi mencari joki

di sana anak sekolah bergaluntungan di jembatan bubrah

sedikit lengah terjun ke kali, resiko mati



di sini gedung sekolah bertembok tebal bercat mahal

pendingin ruangan, dengan seragam berbahan impor

di sana gedung rusak untuk sekolah, tanpa buku tanpa sandal

dinding retak, kelas basah atap bocor
 
*) Penulis adalah lulusan SPG 'Van Lith', bekerja selama 37 tahun di LSM, seorang ayah yang sabar menghadapi protes-protes ketiga anaknya, seorang suami yg selalu rela mengantar jemput istrinya walau baru saja menempuh perjalanan sehari semalam dari pelosok Indonesia, seorang tetangga yang selalu hadir di Ronda tiap malam minggu hanya untuk sekedar mengobrol dengan para tetangga dan sepiring kacang rebus.

diposting dalam rangka bangga-nya seorang anak terhadap ayahnya