Rabu, 04 Juni 2008

I LOVE READING


Membaca
Aku tidak ingat kapan aku mulai belajar membaca. Tapi samar-samar aku ingat proses pertama kali aku belajar membaca. Dimulai dari kakakku yang berlangganan majalah Bobo, aku senang lihat gambar-gambar yang ada di majalah itu. Itu adalah saat di mana aku bisa membedakan apakah aku membaca buku terbalik atau tidak. Kemudian, entah bagaimana, sejak TK kelas Nol Besar aku sudah bisa mulai membaca tulisan tegak (gedrik, bukan tulisan sambung). Aku ingat betul dulu dengan teman-teman di kampungku sok bergaya menulis tegak bersambung. Pokoknya menulis seperti menggambar rumput, tanpa tahu apa arti dari tulisan (atau gambar?) yang digoreskan di kertas itu. Mungkin persepsi bahwa tulisan tegak bersambung itu banyak digunakan oleh orang-orang dewasa, jadi kami merasa (sok) dewasa apabila menulis dengan tegak bersambung. Padahal kami tak tahu apa yang kami tulis. Hahaha...

Senjata Makan Tuan
Orang tuaku sadar sekali akan arti penting membaca. Papa dan Mama selalu membelikan buku-buku untuk anak-anaknya, dengan syarat bukan buku komik! Untuk mengajari kami membaca dengan tekun, mereka-terutama Mama, melarang keras kami membeli buku komik, supaya kami terbiasa membaca tulisan yang panjang. Image, gambar hanya menjadi sarana penghias saja, bukan hal yang utama. Mereka bilang, dengan membaca kata-perkata tanpa ditentukan gambarnya itu membuat kreativitas kami makin berkembang. Maka hiduplah kami (kakakku, aku dan adekku) dengan berbagai macam buku, mulai Lima Sekawan, Trio Detektif, The Mallory Towers, Pilih Sendiri Petualanganmu series, dll. Membaca menjadi minatku, dan pelepas kepenatanku. Kami, khususnya aku sendiri, merasa bahwa dengan membaca aku bisa membangun dunia khayalku sendiri, menambah impian, mendapatkan semangat baru, dan sebaginya-dan sebagainya. Dengan giat aku membaca. Lupa makan, lupa minum, lupa tidur...dan lupa mandi, kekekekeke. Orang tuaku selalu saja marah-marah kalau aku sudah kalap membaca. Bisa-bisa seharian tidak keluar kamar. Namun lambat laun, mereka sudah terbiasa dengan keadaan itu. "Mereka bilang: Senjata makan tuan!"

Reading is Fun
Kesenangan membacaku sempat agak terhenti pada saat aku menyelesaikan skripsi. Karena penelitian yang begitu menguras tenaga, pikiran dan perasaan di laboratorium ditambah banyaknya kegiatan di luar rumah, tiap kali pulang ke rumah langsung saja aku tepar di tempat tidur dan (lagi) sampai (pura-pura) lupa mandi. Bangun, langsung berangkat ke kampus lagi. Di tengah-tengah penelitian yang mulai terasa tiada habisnya, datang godaan. Kali ini dari kakakku yang sudah mulai bekerja di perusahaan percetakan paling besar di Indonesia. Dia selalu mengirimi aku dan adekku buku-buku bacaan yang membuatku tergoda untuk membaca....aaaahhhhh, sangat menggoda. Dan aku tergoda... tapi hanya buku-buku bacaan ringan yang aku baca-pokoknya yang bisa untuk one night stand! [doh, istilahnya koq gitu]. Mulai deh kalap dengan novel-novel, teenlit, metropop, dll. Buku diktat sudah 'dibuang ke laut.' Tapi gara-gara membaca kebanyakan novel-novel seperti itu, aku sudah mulai kepayahan kalo membaca buku-buku yang serius... dooohhh payah!

Belajar Lagi
Sekarang aku mulai 'belajar' membaca lagi. Membaca jurnal, buku-buku diktatku, pokoknya buku-buku yang serius... walo halaman demi halaman terasa menyiksa. Pokoknya terus kucoba. Hingga tadi aku membaca sebuah blog yang begitu indah. Kebanyakan dari para penulis blog adalah kutu buku juga. Kata-kata yang dirangkai begitu indah, begitu mengalir.... Ah, ternyata dunia khayal juga bisa didapatkan dari dunia blog. Jadi semangat lagi untuk membaca mengenai banyak hal dari apa pun. Dan, aku kan terus membaca!!! I love reading